BOSSMAN: Mardigu Wowiek Prasantyo atau lebih dikenal sebagai Bossman Mardigu adalah pengusaha asal Indonesia. Salah satu buah pemikiran Mardigu Wowiek Prasantyo yang paling disoroti adalah menciptakan uang digital yang dianggap bisa menjadi solusi perekonomian indonesia. Mardigu Wowiek melahirkan "cyronium" yang bisa jadi merupakan cryptocurrency pertama di Indonesia.
Meskipun ia mendapatkan peringatan keras dari Bank Indonesia dan dari Otoritas Jasa Keuangan. Hal itu disebabkan sampai saat ini belum ada pengusaha atau perusahaan yang berani menerbitkan uang digital secara terang-terangan. Hingga saat ini Bank Indonesia maupun OJK enggan memberikan ijin untuk seluruh cryptocurrency di Indonesia dengan berbagai alasan.
Baca juga:
ASKI NTB Akan Hadir di MotoGP Mandalika
|
Selain persoalan cyronium, dia juga memiliki ide dalam hal keuangan, yaitu dengan menerapkan konsep MMT (Modern Monetary Economy) yang menurutnya dapat mengurangi ketergantungan negara terhadap dolar AS, yaitu dengan menciptakan mata uang baru "Dinar" dengan underlaying emas, sehingga nilainya lebih stabil.
Dalam hal akademis mardigu memiliki gelar sarjana psikologi dari San Fransisco State University dengan jurusan Criminal Mind dan Forensic Investigator.
Dibalik pengusaha yang sukses, ternyata Mardigu Wowiek juga seorang pengamat terorisme, ia mengaku telah mewawancarai sekitar 400-an orang anggota teroris. Dengan latar belakangnya, ia menjadi seorang hipnoterapis yakni sebuah terapi mental, emosi, perilaku serta pikiran yang dilakukan dalam keadaan hipnotis.
Di pemerintahan Indonesia, ia juga sempat menjadi staff ahli kementrian dari tahun 2014 hingga tahun 2019. Bahkan ia juga aktif mengajar di Sekolah Tinggi Intelijen Negara dalam satuan pengajar Kopassus. Ia mengajar khusus di bidang dengan spesifikasi tugas tentang perang rahasia termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Intelijen Strategis.
Tidak hanya itu, ia juga aktif menjadi motivator bisnis melalui program Millionaire Mindset Boot Camp. Di tengah kesibukannya ia juga menjadi seorang penulis dan menerbitkan beberapa buku. Mardigu Wowiek juga memperkenalkan dirinya sebagai seorang filantropi dengan program Rumah Yatim Indonesia yang memiliki 1000 santri. (Wikipedia)