Cilacap - Sebagai bentuk intensifikasi pada bidang pemasaran produk karya WBP, Seksi Kegiatan Kerja Lapas kelas IIA Permisan Nusakambangan Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah menggelar stand lapak di area alun-alun kota Cilacap, Minggu (01/01).
Kegiatan ini bertepatan dengan event Car Free Day yang digelar setiap hari minggu oleh Pemkab Cilacap. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan pada masyarakat bahwasanya di Lapas Permisan Nusakambangan terdapat pembinaan kemandirian WBP yang mampu menghasilkan produk yang bagus dan bernilai ekonomis.
Stand Lapas Permisan Nusakambangan digelar dikawasan air mancur alun-alun kota Cilacap dengan menawarkan berbagai macam kerajinan tangan seperti batik, syal, kaos sablon, lampu tidur hias, gantungan kunci, keset, dan kaligrafi. Mulai dari pukul 05.30 stand sudah tertata rapi.
Pengunjung mulai berkerumun di stand Lapas Permisan menanyakan detail dari produk yang dipajang. Batik menjadi salah satu produk yang banyak menarik perhatian karena selain sudah mempunyai nama di masyarakat juga karena pengunjung penasaran mengenai bagaimana WBP berproses kerja di dalam Lapas.
Kaslam Priyanto Kasubsi Bimker Lohasker Lapas Permisan Nusakambangan menjelaskan bahwa di dalam lapas para WBP bukan berarti dibatasi untuk berpangku tangan, justru mereka diberikan pelatihan dan bimbingan agar mereka dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat apabila telah berkumpul lagi di tengah-tengah masyarakat.
"Mereka kami bimbing supaya dapat lebih berguna lagi di kemudian hari, dapat diterima dan mempermudah mereka memperoleh pekerjaan setelah bebas, " Ungkap Kaslam.
Baca juga:
Bupati Asahan Hadiri Sosialisasi UU HPP
|
Menjelang siang produk-produk karya WBP ini cukup banyak diminati dengan terjualnya beberapa hasil karya seperti gantungan kunci, keset, dan sabun cuci piring. Pada kesempatan berikutnya Lapas Permisan berharap semoga dapat konsisten memasarkan produknya melalui berbagai event agar lebih dikenal luas di masyarakat.